download

Sejarah Ratu Boko

Ratu Boko bukan sebuah candi, melainkan kompleks keraton kuno yang diperkirakan berdiri pada abad ke-8. Berdasarkan temuan prasasti dan struktur bangunannya, kawasan ini diyakini pernah menjadi pusat permukiman atau istana pada masa Mataram Kuno.

Asal Usul dan Fungsi Kawasan

Nama “Ratu Boko” berasal dari Prasasti Abhayagiriwihara yang menyebutkan keberadaan kawasan pertapaan yang dipimpin Rakai Walaing Pu Kumbhayoni. Temuan gapura monumental, pendapa, kolam, dan ruang-ruang berpagar batu menunjukkan bahwa kawasan ini pernah menjadi tempat tinggal bangsawan atau pusat kegiatan spiritual.

Dibangun di atas bukit setinggi ±196 mdpl, Ratu Boko menawarkan perpaduan fungsi: ruang istana, area pertahanan, hingga tempat meditasi. Pemandangannya yang terbuka ke arah barat kini menjadi salah satu ikon matahari terbenam terbaik di Yogyakarta.

Zona

Area Utama Ratu Boko

Ratu Boko memiliki beberapa struktur penting yang menunjukkan fungsi kompleks ini sebagai tempat tinggal bangsawan dan pusat kegiatan spiritual.

Gerbang Utama

Gapura ikonik yang menjadi akses utama kawasan, terdiri dari dua lapis struktur megah yang menjadi simbol kemegahan masa lampau.

Pendapa & Paseban

Area luas yang kemungkinan digunakan untuk pertemuan, upacara, atau kegiatan kerajaan.

Keputren & Kolam

Kompleks kolam dan ruang-ruang tertutup yang diduga sebagai area privat atau tempat pemandian, menambah bukti bahwa kawasan ini pernah dihuni.

Gua & Area Meditasi

Dua gua kecil yang diyakini digunakan sebagai tempat bertapa atau kegiatan spiritual.