Magha Puja, Memaknai Pentasbihan 1250 Biksu & Tahun Ke-1200 Berdirinya Candi Borobudur
Ribuan umat Buddha melaksanakan Magha Puja di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (9/03/2024). Prosesi peribadatan Magha Puja ini dilaksanakan untuk memperingati berkumpulnya 1.250 Bhikkhu yang mendapatkan arahan langsung dari Sang Buddha Gautama tanpa diundang, sekaligus memperingati 1.200 tahun Candi Borobudur dibangun.
Ratusan umat Buddha dari berbagai daerah ini berkumpul di lapangan Kenari, zona I Candi Borobudur untuk mengikuti prosesi Magha Puja hingga usai. Ritual Magha Puja diakhiri dengan melaksanakan pradaksina atau mengelilingi Candi Borobudur sesuai dengan arah jarum jam.
Direktur Jenderal Bimas Buddha Kemenag Supriyadi mengatakan acara ini sebagai upaya umat Buddha untuk memberikan makna atas kebijakan Presiden Joko Widodo yang menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat ibadah agama Buddha Indonesia dan dunia.
“Ini kedua kalinya teman-teman dari keluarga besar Buddhayana Indonesia melaksanakan Peringatan Magha Puja yang tahun ini dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2024. Walau diguyur hujan begitu deras, umat dengan penuh kesadaran dari sebuah komitmen spiritual yang sesungguhnya tetap hadir dan bertahan,” jelas Supriyadi.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Sangha Agung Indonesia, Bhante YM Khemacaro Mahathera mengatakan, Hari Raya Magha Puja merupakan salah satu perayaan agama Buddha yang besar. Khusus di Indonesia biasanya dilaksanakan di vihara-vihara.
“Ini adalah tahun kedua di mana Sangha Agung Indonesia bersama keluarga Buddhayana Indonesia memohon dukungan pemerintah untuk melaksanakan kegiatan Hari Magha Puja secara nasional di Candi Borobudur,” kata Bhante Khemacaro.
Magha Puja dianggap penting, kata Khemacaro, di mana ini untuk mengenang pertama berkumpulnya 1.250 bhikkhu yang ditahbiskan langsung oleh Buddha Gautama.
“Mereka (bhikkhu) berkumpul tanpa diundang dan mempunyai tingkat kesucian tertinggi dalam agama Buddha, pada saat bulan Purnama dan Buddha memberikan nasihat terakhir sebelum Buddha wafat,” sambungnya.
Bhante Khemacaro menambahkan, Magha Puja ini akan dijadikan sebagai kalender yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap bulan Maret.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusdiklat Catra Jinnadhammo Bhante YM Thitavamso Thera menambahkan, Magha Puja ini kali kedua di Candi Borobudur.
“Utamanya pas tahun ini berdiri 1.200 (tahun Candi Borobudur). Momen ini juga menjadi momen yang baik buat umat Buddha Indonesia untuk bersyukur bahwa berdirinya Borobudur walaupun dilihat bangunan fisik, tapi justru bisa memberikan kemanfaatan, kemaslahatan pada bangsa dan negara dan juga untuk dunia,” katanya.
“Ini kan Borobudur yang kemudian menjadi tempat kunjungan wisata religi sekaligus juga bagaimana kita menguatkan kebijakan ini. Sekaligus umat Buddha berkontribusi untuk bagaimana berkarya dan menggandeng seluruh komponen masyarakat terutama sekitar Candi Borobudur,” pungkasnya.
Sementara GM of Borobudur Jamaludin Mawardi mendukung prosesi Magha Puja yang menjadi perhatian ribuan umat Buddha dari berbagai daerah. Rangkaian prosesi ini diharapkan bisa turut mendorong aktivitas pariwisata spiritual yang menggaungkan pariwisata berkualitas di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
“Kami berharap, aktivitas ini menambah rangkaian aktivitas spiritual yang ada di kawasan Borobudur. Hal ini tentunya diharapkan bisa mendorong pariwisata berkualitas di Borobudur,” pungkasnya.
Di momen Hari Pelanggan Nasional, InJourney Destination Management (IDM) menghadirkan program kampanye Melayani Sepenuh Hati dengan aktivasi Promo Geden beli 2 dapat 4 tiket bagi wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Keraton Ratu Boko. Promo Geden bagi seluruh pengunjung destinasi TWC untuk kriteria wisatawan domestik dewasa ini berlaku bagi pembelian tiket […]
InJourney Destination Management berkolaborasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X mengadakan Pelatihan bagi Juru Pugar dan Juru Pelihara di kawasan Candi Prambanan. Pelatihan selama dua hari ini diharapkan bisa menambah kapabilitas dan profesionalitas para Juru Pugar dan Juru Pelihara yang menjadi garda terdepan pelestarian benda cagar budaya kawasan Candi Prambanan. “Kami percaya, bahwa apa […]